Laman

Kamis, 11 Juni 2009

Daun Kelor : Si Kecil yang Besar Manfaatnya


Dunia tak selebar daun kelor, seringkali kita mendengar pepatah yang satu ini. Maksudnya adalah bahwa dunia ini amatlah sempit, bahkan tak cukup lebih besar daripada daun kelor yang luasnya kira-kira hanya seluas kuku orang dewasa saja. Daun kelor memanglah kecil, namun dalam satu tangkai biasanya daunnya berkelompok dan terlihat rimbun. Daun ini sudah lama dikenal nenek moyang kita. Orang Madura menyebutnya sebagai Maronggih, Di daerah Sunda dan Melayu ia disebut kelor, di Aceh ia disebut murong, orang Ternate mengenalnya sebagai kelo, di Sumba ia disebut kawona, sedangkan di ranah Minang ia dikenal dengan nama munggai.
Tumbuhan kelor ini berasa agak pahit, bersifat netral dan tentu saja tak beracun. Kulit akarnya mengandung minyak terbang. Biji tumbuhan kelor mengandung minyak ’behen’, dan terdapat myrosine, emulsine,alkaloida pahit tak beracun, serta vitamin A,B1,B2 dan C pada sel-sel tertentu. Efek farmakologis yang dimiliki oleh kelor adalah anti-inflamasi, anti-piretik dan antiskorbut.
Daun Kelor pada umumnya dimanfaatkan sebagai sayuran. Di daerah asal saya Madura, ia biasa digunakan sebagai sayur berkuah sebagai teman makan siang. Saya suka sekali makan ditemani sayur yang saya kenal dengan nama Ghangan Maronggih (Sayur Kelor) ini, sebab selalu membangkitkan memori masa kecil dan tanah kelahiran saya. Namun Selain dimanfaatkan untuk sayuran, akar, daun serta bijinya juga dapat dimanfaatkan untuk mengobati beberapa penyakit.

1.  Kurap (herpes) dan luka bernanah
     Tumbuklah daun kelor dengan kapur, lalu balurkan hasil tumbukan tadi pada luka/kurap.

2.  Kurang nafsu makan, epilepsi, histeri, sariawan, sulit buang air kecil, badan lemah, sakit kuning,
     rematik serta pegal linu.
     Rebus akar kelor sebanyak 1 jari dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas, lalu saring. Minum air
     rebusan dua kali sehari masing-masing ½ gelas.

3. Beri-beri dan udim
    Giling akar kelor, akar pepaya, dan kulit lawang atau cengkih masing-masing 1 jari. Tambahkan
    air, peras, dan saring. Bagi air saringan menjadi 2 bagian yang sama. Minum air hasil saringan
    sebanyak 2 kali sehari.

4. Biduran dan alergi
    Rebus 3 tangkai daun kelor, 1 siung bawang merah, serta adas dan pulasari secukupnya dalam 3
    gelas air sampai tersisa 2 gelas. Saring lalu minm air rebusan dua kali sehari masing-masing satu
    gelas.

5.  Rabun ayam
    Tumbuk 3 tangkai daun kelor sampai halus, lalu seduh dengan 1 cangkir air masak dan saring.
    Tambahkan madu secukupnya pada air hasil saringan tadi, lalu adu k sampai merata. Minum
    sebelum tidur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar